TUGAS
SOFT SKILL
POLITIK
& STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL

NAMA :
YULANDA SITI AMINAH
KELAS :
2EA32
NPM :
19213558
2015
A. Pengertian Politik dan Strategi Nasional
1. Pengertian Politik
Perkataan politik berasal dari kata Yunani “polistaia”.
Polis, berarti kesatuan masyarakat yang mengurus diri sendiri/ berdiri (Negara)
dan taia berarti urusan. Dari penggunaannya kata politik sering mempunyai arti
yang lain, untuk memberikan pengertian kata politik disampaikan dulu beberapa
arti kata politik dari segi kepentingan penggunaannya yaitu:
a) Dalam arti kepentingan umum (politics)
“poliitik”
dalam arti kepentingan umum atau segala usaha untuk kepentingan umum, baik yang
berada di bawah kekuasaan Negara di pusat maupun maupun di daerah lazim disebut
politics yang berarti suatu rangkaian azaz atau prinsip, keadaan serta jalan,
cara dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Politik dalam
artian ini adalah medan dimana bergerak keseluruhan individu atau kelompok
individu masing-masing mempunyai kepentingan sendiri, ide sendiri.
b) Dalam arti kebijaksanaan (policy)
Merupakan
penggunaan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang di angggap lebih menjamin
terlaksananya suatu usaha, cita-cita atau keinginan dan keadaan yang kita
kehendaki. Jadi politik dalam artian ini adalah tindakan dari satu individu
atau satu kelompok individu mengenai satu masalah atau keseluruhan masalah dari
masyarakat atau Negara (Lemhannas, 1995).
Kata
politik secara etimologis berasal dari bahasa yunani “polisteia” yang akar
katanya adalah polis, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu
Negara dan teia berarti urusan. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti
politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik
merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara, dan alat yang
digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki. Politics dan
policy memiliki hubungan yang erat dan timbal balik. Politics memberikan asas,
jalan dan arah sedangkan policy memberikan pertimbangan cara pelaksanaan asas,
jalan dan arah tersebut sebaik-baiknya. Politik secara umum menyangkut proses
penentuan tujuan Negara dan cara melaksanakannya. Pelaksanaan tujuan itu
memerlukan kebijakan-kebijakan umum yang menyangkut pengaturan, pembagian, atau
alokasi sumber-sumber yang ada (Sumarsono, 2002).
Dari
dua pengertian diatas dapat kami simpulkan politik adalah suatu bentuk proses
kegiatan yang berlangsung di suatu negara yang dalam pelaksanaannya bertujuan
untuk mewujudkan tujuan suatu bangsa dengan berdasarkan kebijakan yang telah
berlaku dan ditetapkan.
2. Strategi Nasional
Strategi
Nasional adalah cara melaksanakan politik nasional tersebut dalam mencapai
tujuan dan sasaran nasionalnya. Agar strategi nasional ini berjalan sesuai
dengan apa yang dikehendaki oleh pihak politik nasional, maka terlebih dahulu
harus diadakan pemikiran strategi yaitu melaksanakan telaah strategi dan
perkiraan strategi yang berarti berpikir secara intensif, ekstensif, analitis,
sintetis serta menyeluruh (Lemhannas, 1995).
Strategi
berasal dari kata yunani “strategia” yang diartikan sebagai “the art of the
general” atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan.
Karl von Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan
tentang penggunaan pertempuran untuk memenagan peperangan. Sedangkan perang itu
sendiri merupakan kelanjutan dari politik. Dengan demikian, strategi tidak
hanya menjadi monopoli para jendral atau bidang-bidang militer, tapi telah
meluas ke segala bidang kehidupan. Strategi pada dasarnya merupakan seni dan
ilmu menggunakan dan mengembangkan kekuatan (ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan hankam) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan kebijakan
untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian definisi
politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta kebijaksanaan Negara tentang
pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta
penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional. Strategi nasional
disusun untuk pelaksanaan politik nasional, misalnya strategi jangka pendek,
jangka menengah, dan jangka panjang. Jadi strategi nasional adalah cara
melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan
oleh politik nasional (Sumarsono, 2002).
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Polstranas
Perjuangan Indonesia untuk kemerdekaan di menangkan tidak
atas dasar kekuatan senjata belaka.pemakaian seimbang dan serasi antara unsure
inteligensi kekuatan jiwa bangsaindonesia di satu pihak, yang di dalam
perjuangan fisik dapat mempersatukan rakyat lebih dari 13.667 buah pulau
menjadi satu masa melawan belanda, dengan unsur kekerasan, yaitu militer dan
rakyat yang militant di lain pihak, menghasilan kemenangan yang gilang-gilang
dalam waktu hanya 5 tahun saja. Karena cetusan kalbu bangsa Indonesia tersebut
banyak bangsa terjajahberani mengadakan perjuangan terhadap penjajahan mereka
masing-masing untuk memperoleh kemerdekaan. Perjuangan bangsa Indonesia sejak
awalnya sudah berazas Revolution of
Human Conscience. Dengan demikian maka perjuangan bangsa Indonesia adalah
prabawa dari azas geopolitik, satu panggilan untuk menyebarkan benih yang sudah
lama terpendam, yaitu benih human conscienceness, benih fitrah khas umat
manusia. Suatu perjuangan sebagai pancaran Amanat Penderitaan Rakyat, bahkan
amanat penderitaan umat manusia, akibat penjajahan, penindasan dan pengisapan,
mengakibatkan perjuangan Indonesia bercorak aneka muka dan merupakan perjuangan
umat manusia dan atau perjuangan dunia, yang bercita-cita tinggi, yaitu
pembentukan suatu Dunia baru bersih dari imperialisme dan kolonialisme di dalam
segala bentuk dan manifestasinya menuju perdamaian dunia sempurna abadi.
A. Ideologi dan Politik
Potensi
ideologi dan politik di himpun dalam pengertian kesatuan dan persatuan nasional
yang menggambarkan kepribadian bangsa, keyakinan atas kemampuan sendiri dan
yang berdaulat serta berkesanggupan untuk menolong bangsa-bangsa yang masih di
jajah guna mencapai kemerdekaannya. Mengadakan kerja sama regional serta
membentuk dan mewujudkan kesetabilan di wilayah Asia Tenggara dan mengusahakan
adanya kerja sama internasional dalam rangka perjuangan dalam menghapuskan
imperialism dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya dan dari
mana pun datangnya, keseluruhan itu tidak terlepas terhadap penggabdian untuk
kepentingan nasional.
B. Ekonomi
Kesuburan,
kekayaan alam, maupun tenaga kerja yang terdapat di Indonesia merupakan potensi
ekonomi yang besar sekali bukan saja untuk mencukupi kebutuhan rakyat
Indonesia, bahkan kemungkinan mampu untuk membantu mencukupi keperluan dunia.
Jumlah penduduk Indonesia secara cepat berkembang, dapat di dalam waktu yang
tidak terlalu lama membawa Indonesia menjadi kekuatan yang perlu di
perhitungkan adalah baik jiwa di kembangkan bakat dan kemampuan di bidang
ekonomi yang di wariskan kepada kita. Secara fisik Indonesia menduduki posisi
silang antara 2 (dua) benua dan 2 (dua) samudra. Posisi silang Indonesia itu
tidak hanya bersifat fisik saja. Tetapi saja mempunyai pengaruh terhadap
ideologi, politik, sosial, ekonomi, militer, dan demografi, di mana penduduk terdapat
di antara Negara yang berpendudukan minus di selatan (Australia) dan penduduk
yang besar di utara (RRC).
C. Sosial Budaya
Bangsa
Indonesia yang terdiri dari banyak suku, bahasa, dan dialek serta beraneka
warna tradisi atau adat-istiadat, mempersulit persatuan dan kesatuan bangsa.
Tetapi justru ke-Bhinneka Tunggal Ika-an inilah merupakan kekuatan kita, karena
ruang hidup (lebensraum) yang sama dan persamaan juga di dalam penderitaan
serta penanggungan. Bahaya pemecahan mudah sekali timbul, sukuisme dan
rasialisme merupakan tantangan dan ancaman laten. Oleh sebab itu segala daya
dan dana harus di kerahkan dan di manfaatkan untuk kepentingan preservation of
national unity. Ke- Bhennika Tunggal Ika-an merupakan pengikat persatuan ampuh.
D. Hankam
Perjuangan
Indonesia sekaligus telah melahirkan Negara Republik Indonesia dan
kekuatan-kekuatan bersenjata dari kandungan rakyat yang terus-menerus di
bimbingkan dan dikembangkan. Kekuatan-kekuatan bersenjata tersebut telah
melampaui proses-proses penyempurnaan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang
secara kronologis pertumbuhan itu selalu menyesuaikan dengan
kebutuhan-kebutuhan pertahanan dan keamanan nasional yang menjadi satu-satunya
hak milik nasional yang masih tetap untuk walaupun telah menghadapi segala
macam kekuatan sosial dalam perjuangan Indonesia serta memiliki potensi yang di
sebut sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (SISHANKAMRATA).
E. Ancaman
Yang
di maksud dengan “ancaman” yaitu semua bentuk bahaya yang bersifat ancaman,
hambatan, dan tantangan, yang mempunyai akibat negatif dalam kelangsungan
hidup, integritas, dan identitas suatu negara dan bangsa. Dalam rangka mencapai
tujuan nasional, negara-negara besar dapat mewujudkan ambisinya sedemikian
rupa. Perwujudan ambisinya itu di salurkan melalui bidang-bidang impoleksom,
baik secara terbuka maupun secara tertutup, sehingga fisik maupun non fisik
dengan menggunakan berbagai dalih untuk mencapai sasarannya. Wujud ambisinya
merupakan suatu cetusan dari kepentingan-kepentingannya. Contoh ambisi dari
beberapa negara besar di berbagai bidang di antaranya adalah:
ü Bidang Ideologi merupakan keperluan untuk meluaskan
ideologinya seperti yang dilakukan Uni Soviet dan RRC dalam usama pengkomunisan
dunia.
ü Bidang Politik merupakan keperluan untuk memperluas
pengaruhnya, seperti yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam
usahanya untuk merebut dominasi dunia.
ü Bidang Ekonomi merupakan keperluan untuk mendapatkan bahan
mentah serta pasaran bagi industrinya dan memelihara life-line-nya. Seperti
yang di lakukan Jepang dalam usaha ekonominya.
ü Bidang Sosial-Budaya merupakan keperluan untuk meluaskan
kebudayaanya, seperti yang di lakukan Amerika Serikat dengan usaha
Amerikanisasi dunia.
ü Bidang Militer merupakan keperluan untuk mempartahankan
kepentingan-kepentingannya di luar atau untuk membantu sekutu-sekutunya
berdasarkan fakta-fakta militer, seperti yang di lakukan Amerika Serikat dan
Uni Soviet dengan move-move militernya (Lemhannas, 1995).
0 komentar:
Posting Komentar