MAKALAH
ETIKA BISNIS
Kasus Korupsi Dana Pembangunan Wisma Atlet




NAMA            : YULANDA SITI AMINAH
KELAS           : 4EA32
NPM               : 19213558








BAB I
LATAR BELAKANG
Pembangunan wisma atlet untuk SEA Games 2011 di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan diwarnai kasus suap dari direksi PT Duta Graha Indah yang memenangkan tender proyek. Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Wafid Muharram resmi dijadikan tersangka karena pengusutan KPK yang mendapati uang Rp 3,2 miliar dan uang ribuan dollar. Wafid Muharram tidak hanya mendapatkan dana talangan dari petinggi PT Duta Graha Indah, Mohamad El Idris, yang juga menjadi tersangka dalam kasus itu. Tetapi juga pengusaha-pengusaha lain yang turut memberi dana talangan untuk pelaksanaan SEA Games kepada Sekretaris Kemenpora itu.
Salah satu tersangka lain dalam kasus ini, Mindo Rosaline Manullang, mengungkapkan, Wafid pernah meminta bantuannya untuk mencarikan dana. Wafid, menurut Rosa, membutuhkan dana talangan untuk operasional SEA Games ke-26 yang akan berlangsung di Palembang, Sumatera Selatan. Dalam penangkapan ketiganya, pada Kamis (21/4) lalu, penyidik KPK menyita tiga cek senilai Rp 3,2 miliar yang diduga sebagai uang suap. Wisma atlet yang dibangun di area kompleks olahraga Jaka Baring, Pelembang, itu dipastikan menghabiskan dana Rp 200 miliar.
RUMUSAN MASALAH
1.      Siapa saja yang terlibat dalam kasus penyuapan dana pembangunan wisma atlet?
2.      Apa saja penyebab dalam kasus penyuapan dana tersebut?
3.      Apa saja akibat dari kasus wisma atlet ?
4.      Bagaimana upaya yang dilakukan untuk pengusutan dalam kasus tersebut?
5.      Mengapa dalam kasus tersebut terkesan KPK sulit atau lambat untuk mengungkap?
TUJUAN
1.      Mengetahui  siapa saja yang terlibat dalam penyuapan dana pembangunan wisma atlet.
2.      Mengetahui penyebab terjadinya kasus penyuapan dana pembangunan wisma atlet.
3.      Mengetahui akibat dari kasus penyuapan dana wisma atlet.
4.      Mengetahui upaya-upaya KPK dalam pengusutan penyuapan dana kasus tersebut.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Yang Terlibat dalam Kasus tersebut
ü  Wafid Muharram (Tersangka) Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora)
ü  Mohammad El Idris (Tersangka) Manager Marketing PT Duta Graha Indah
ü  Mindo Rosalina Manulang (Tersangka) Marketing PT Anak Negeri
ü  Muhammad Nazarudin ( Tersangka) Mantan bendahara umum Partai Demokrat
ü  Wayan Koster, Angelina Sondakh dan Mirwan Amir
Muhammad Nazarudin menyebutkan bahwa politisi Angelina Sondakh, Mirwan Amir dan Wayan Koster adalah orang yang mengatur pembagian uang di DPR, hal tersebut pun baru saya ketahui pada saat diperiksa di TPF (Tim Pencari Fakta).
ü  Anas Urbaningrum Ketua Umum partai Demokrat
ü  Andi Mallarangeng
ü  M. Nasir

B.     Penyebab dari Kasus tersebut
Penangkapan Sekretaris Menpora, Wafid Muharram dan dua tersangka lainnya dalam kasus dugaan korupsi pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang ternyata berawal dari penyadapan yang dilakukan KPK terhadap percakapan telepon antara Direktur Utama PT Duta Graha Indah (PT DGI) Dudung Purwadi dan tersangka Manager Marketing PT DGI, Mohammad El Idris. Dalam rekaman penyadapan terjadi pembicaraan terkait adanya pemberian ke Kemenpora dan Senayan. Selain itu, katanya, dalam pembicaraan juga ada soal kontrak. Mereka melakukan pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket) apa ada proyek Rp191M.
Dari pulbaket itulah akhirnya diketahui peranan Seskemenpora Wafid Muharram. Sehingga begitu mendapat informasi akan adanya pertemuan di kantor Kemenpora, ia bersama penyidik lainnya menuju lokasi dan menangkap mantan Direktur Marketing PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manullang, Manager Marketing PT DGI Muhammad El Idris dan Seskemenpora Wafid Muharam.


C.     Akibat dari Kasus tersebut
sejumlah penyumbang untuk proyek pembangunan Wisma Atlet di Palembang, Sumatera Selatan, mengurungkan niat mereka menggelontorkan dana untuk wisma atlet. Hal ini, kata Alex, akibat dari ekspose media massa yang luar biasa terhadap kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet untuk SEA Games ke XXVI. Selain itu keterlambatan penyelesaian pembangunan gedung Wisma Atlit.

D.    Upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh KPK
Menemukan keganjalan mengenai dana pembangunan Wisma atlit yang kini sudah ada 4 tersangka didalam kasus tersebut. Penyidik KPK mendapati cek uang 3,2 M dan uang dollar yang kemudian diusut terus. Kini KPK terus berusaha mengusut kembali siapa saja yang termasuk dalam kasus penyuapan Wisma Atlit.

E.     Alasan Kasus yang Tak Kunjung Selesai
Begitu banyaknya politisi yang terseret namanya. Para tersangka menyebut beberapa nama yang terus diselediki apa memang ada keterkaitannya atau itu hanya strategi para tersangka.


BAB III
KESIMPULAN
Maraknya dugaan korupsi terhadap dana proyek yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), menandakan pengelolaan negeri ini semakin sakit parah. Butuh obat dosis tinggi untuk menyembuhkannya, atau paling tidak menekan penyebaran virusnya agar tidak terus menggerogoti lembaga penyelenggara negara.
Meski upaya ini cukup sulit lantaran korupsi sudah menjalar sampai ke daerah, tetapi publik perlu diyakinkan bahwa uang negara yang dikumpul dari rakyat melalui pajak dan berbagai penghasilan negara yang lain, bisa digunakan untuk membangun negeri ini. Mafia anggaran yang sebetulnya sudah lama terjadi, terungkap jelas sejak Nazaruddin bernyanyi. Mantan Bendahara Partai Demokrat itu menguak tabir mafia anggaran, sehingga butuh keberanian, integritas, dan profesionalitas yang tinggi untuk mengusutnya, karena pelakonnya bukan hanya dari kalangan legislatif, tetapi juga pengusaha dan esksekutif.
Kasus Wisma Atlet adalah kasus politik yang paling menyita perhatian masyarakat. Pasalnya KPK juga kesulitan mengusut kejadian tersebut. Disamping itu orang yang kini ditetapkan menjadi tersangka Muhammad Nazarudin, pernah pergi ke luar negeri dan tak kunjung mau pulang sebelum Anas Urbaningrum ketua umum partai demokrat juga diperiksa. Dari berbagai media Nazarudin menyatakan ketidaksediaannya untuk pulang ke Indonesia padahal saksi utama saat itu adalah Nazarudin. Saat pulang ke Indonesiapun Nazarudin dikawal dan dihadirkan sebagai saksi untuk tersangka lainnya.

Kini mulai ada titik terang meskipun belum semuanya dan masih berlanjut hingga Menpora Andi Malarangeng akan diperiksa Senin esok. Kejadian Wisma Atlet merugikan keuangan negara disamping karena mengurangi kepercayaan para penyumbang untuk Sea Games tapi Sea Games juga diminta oleh masyarakat untuk ditunda.