MAKALAH SOFTSKILL PERILAKU KONSUMEN
“PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN”

Disusun oleh :
Nama : YULANDA SITI AMINAH
Kelas :
3EA32
NPM : 19213558
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
2015
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN
Proses Pengambilan Keputusan Membeli Sebelum membeli suatu produk atau
jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk melakukan pemilihan produk atau
jasa. Evaluasi dan pemilihan yang digunakan akan menghasilkan suatu keputusan.
Pengambilan ke putusan sendiri merupakan sebuah proses yang terdiri dari
beberapa tahap, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
alternatif sebelum pembelian, pembelian, konsumsi, dan evaluasi alternatif
sesudah pembelian (Engel,1995). Selanjutnya akan dijelaskan mengenai proses
pengambilan keputusan membeli yang meliputi pengertian proses pengambilan
keputusan membeli, tahap-tahap dalam proses pengambilan keputusan membeli,
tingkatan dalam proses pengambilan keputusan membeli serta faktor apa saja yang
mempengaruhi proses pengambilan keputusan membeli.
Pengertian proses pengambilan keputusan membeli Engel (1995) mengatakan
bahwa proses pengambilan keputusan membeli mengacu pada tindakan konsisten dan
bijaksana yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. Pengambilan
keputusan membeli merupakan keputusan konsumen tentang apa yang hendak
dibeli, berapa banyak yang akan dibeli, di mana akan dilakukan, kapan akan
dilakukan dan bagaimana pembelian akan dilakukan (Loudon & Bitta, 1993).
Berkowitz (2002) juga mengemukakan bahwa proses keputusan pembelian merupakan
tahap-tahap yang dilalui pembeli dalam menentukan pilihan tentang produk dan
jasa yang hendak dibeli. Ahli lain menyatakan bahwa pengambilan keputusan
konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan.
pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan
memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2003). Sementara Schiffman-Kanuk
(2007) mengatakan bahwa keputusan sebagai seleksi terhadap dua pilihan
alternatif atau lebih, dengan kata lain ketersediaan pilihan yang lebih dari
satu merupakan suatu keharusan dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan uraian
diatas, maka proses pengambilan keputusan membeli yang dipakai dalam penelitian
ini merujuk pada teori yang dikemukakan oleh Engel (1995) yakni proses
pengambilan keputusan membeli mengacu pada tindakan konsisten dan bijaksana
yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. Selanjutnya akan dibahas mengenai
tahapan-tahapan dalam membeli.
Menurut Engel et al. (1994:31-32) dan Lamb et al. (2001:188), ada lima tahapan
yaitu :
ü
pengenalan
kebutuhan,
ü
pencarian
informasi,
ü
evaluasi
alternatif,
ü
keputusan
pembelian,
ü
perilaku
pascapembelian.
1.
Pengenalan
Kebutuhan
Proses pembelian oleh konsumen diawali sejak pembeli mengenali kebutuhan
atau masalah. Kebutuhan tersebut dapat ditimbulkan oleh rangsangan internal
atau eksternal. Rangsangan internal, terjadi pada salah satu kebutuhan umum
seseorang (seperti lapar dan haus) telah mencapai ambang batas tertentu dan
mulai menjadi pendorong. Sedangkan rangsangan eksternal, salah satunya terjadi
karena seseorang menonton iklan atau melihat produk baru milik tetangganya.
2.
Pencarian
Informasi
Setelah konsumen yang terangsang kebutuhannya, konsumen akan terdorong
untuk mencari informasi yang lebih banyak. Orang lebih peka terhadap informasi
produk. Selanjutnya, orang mulai aktif mencari informasi: bertanya kepada
teman, mendatangi toko untuk mencari tahu atau membuka-buka internet untuk
membandingkan spesifisikasi dan harga barang.
3.
Evaluasi
Alternatif
Evaluasi umunya mencerminkan keyakinan dan sikap yang mempengaruhi
perilaku pembelian mereka. Keyakinan (belief) adalah gambaran pemikiran yang
dianut seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan seseorang tentang produk
atau merek mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Yang tak kalah pentingnya
dengan keyakinan adalah sikap. Sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan
emosi, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan
dan bertahan lama pada sesorang pada objek atau gagasan tertentu (Spector, 2000
dalam Kotler dan Keller, 2007).
4.
Keputusan
Pembelian
Dalam suatu kasus pembelian, konsumen bisa mengambil beberapa sub
keputusan, meliputi merk, pemasok, jumlah, waktu pelaksanaan dan metode
pembayaran. Contohnya ketika m
embeli kendaraan atau peralatan mesin. Namun dalam pembelian produk
sehari-hari, keputusan konsumen bisa jadi lebih sederhana. Contohnya ketika
membeli gula, seorang konsumen tidak banyak berfikir tentang pemasok atau
metode pembayaran.
5.
Perilaku
Pascapembelian
Setelah pembelian dilakukan, konsumen akan selalu siaga terhadap
informasi yang mendukung keputusannya. Konsumen akan membandingkan produk yang
telah ia beli, dengan produk lain. Hal ini dikarenakan konsumen mengalami
ketidakcocokan dengan fasilitas-fasilitas tertentu pada barang yang telah ia
beli, atau mendengar keunggulan tentang merek lain.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH
Konsumen menggunakan pemecahan masalah yang terbatas ketika mereka
melakukan sedikit usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini sering
dilakukan oleh konsumen ketika membeli suatu produk yang telah mereka gunakan
sebelumnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jangkauan pemecahan masalah :
ü
Alternatif-alternatif
dibedakan dengan cara yang relevan, misalnya pembelian rumah,alternatif
pemilihan adalah lingkungan rumah (bersih, tidak banjir, dekat kota atau mudah
transportasi), bahan baku, harga (cicilan rendah dan lama).
ü
Tersedia
waktu yang memadai untuk pertimbangan yang mendalam untuk membeli produk.
ü
Terdapat
tingkat keterlibatan (relevansi pribadi) yang tinggi yang menyertai pembelian.
PEMBELIAN
Menurut (Engel,2000) pada tahap pembelian, konsumen memperoleh
alternatif yang dipilih
atau pengganti yang dapat
diterima bila perlu. Evaluasi yang
telah dilakukan membawa
konsumen untuk melakukan pembelian. Jika
ia mengalami kegagalan
untuk melakukan pembelian produk/ jasa yang
diinginkannya (alternatif yang
dipilih), konsumen melakukan pembelian ke alternatif lain atau
alternatif pengganti yang masih dapat diterima.
Nilai pembelian konsumen memiliki dua katagori, yaitu :
ü
Produk maupun
merek, dikenal sebagai
pembelian yang terencana sepenuhnya, dimana
pembelian yang terjadi
merupakan hasil keterlibatan yang
tinggi dan pemecah masalah yang diperluas.
ü
Kelas
poduk, dapat dipandang sebagai pembelian yang terencana, jika pilihan merek
dibuat ditempat pembelian.
Menurut (Kotler,2002) ada dua
faktor yang dapat
mempengaruhi maksud pembelian dan
keputusan pembelian. Faktor
pertama adalah pendirian
orang lain. Sejauh
mana pendirian orang lain mempengaruhi alternatif yang disukai
seseorang. Faktor yang kedua situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul
dan mengubah niat pembelian.
DIAGNOSA PERILAKU KONSUMEN
Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa
hal,yaitu :
ü
Untuk
merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat
yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.
ü
Prilaku
konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik.
Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan
transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket
transportasi di hari raya tersebut.
– Pemasaran sosial, yaitu penyebaran ide di antara konsumen.
Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat
menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.
0 komentar:
Posting Komentar